Jangan bermain-main dengan kata-kata, begitulah kata orang bijak. Ust. Fauzil Adhim (Kolumnis di Majalah Hidayatullah) juga menambahkan dengan bijak bahwa kata-kata adalah energi yang potensial untuk meledak. Dengannya, sengketa rumit antar bangsa dapat berakhir dengan senyum dan derai tawa kesepakatan, atau malah sebaliknya masalah yang sepele antar bangsa dapat semakin keruh yang akhirnya kan berakhir dengan tukar-menukar bom atom. Itulah kehebatan kata-kata kawan…
Begitu pula dengan kata-kata yang dirangkai menjadi tulisan. Tulisan yang disitir dengan indah berpotensi menjadi inspirasi yang tak terkira baiknya. Jikalau seorang trainer menggunakan permainan kata-kata dan musik untuk memotivasi audiensnya dalam sebuah pelatihan. Maka, penulis pun dapat melakukan hal yang serupa lewat tulisannya.
Di artikel ini, saya ingin membagi pengalaman pribadi terhadap beberapa penulis yang sering melahirkan inspirasi. Mereka mungkin tidak mencatumkan diri sebagai penulis inspirator, penggugah semangat, dsb, seperti beberapa penulis-penulis inspirator ternama. Namun, tanpa mereka sadari tulisan mereka tak jarang mampu menggugah diri tuk terus bekerja keras. Ingin tahu siapa saja mereka? Ini dia…
Pertama, Andrea Hirata, siapa sih yang sekarang belum kenal dirinya? Sebagai seorang novelis papan atas Indonesia tiga novel pertamanya (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor) sangatlah unik, karena merupakan semacama semi-autobiografi perjalanan ‘pahit’ hidupnya yang dibukukan. Sehingga otomatis, energi motivasi yang muncul pun tak terkira besarnya. Di dalam novelnya, Ikal (panggilan Andrea) seringkali berputar-putar dengan cerita yang membawa-bawa istilah rumit nan ilmiah. Namun, entah bagaimana caranya dia selalu mampu memberikan konklusi di luar nalar lazim yang seringkali menjadikan pembaca menggeleng-gelengkan kepala terhadap kejeniusannya bermain kata-kata. Saya rasa mestinya kita harus bersepakat memberi label pada Ikal sebagai seorang Seniman Kata-kata.
Kedua, Ust. Anis Matta. Ustadz yang satu ini memang motivator dan inspirator tulen. Meski saya baru membaca satu bukunya, yaitu Arsitek Peradaban, namun itu tak mengurangi kekaguman saya akan keluasan wawasan dan kehebatannya dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan utuh. Tulisan yang inspiratif tadi juga makin bermakna dengan kemampuan Ust. Anis merelasikannya dengan ayat-ayat Al Qur’an maupun Shiroh yang sesuai. Tulisannya memang sangat cocok untuk dibaca aktivis dakwah dan mahasiswa-mahasiswa lain yang rindu akan kedamaian Islam.
Ketiga, Priyono B. Sumbogo. Mungkin banyak kawan-kawan yang belum tahu nama ini. Beliau adalah pemimpin redaksi majalah FORUM, sekaligus pengisi rutin kolom tajuk rencana. Di kolom tersebut beliau menampilkan kemampuannya dalam menganalisis keseluruhan isi medianya menjadi tulisan yang unik. Tak jarang pula beliau menambahkan cerita pendek, teori-teori atau berbagai ungkapan popular untuk mempercantik isi tulisannya. Wacana yang dia kembangkan dalam tulisannya memang berbeda dari yang lain. Contohnya saja, bagaimana dia memandang konflik antara mahasiswa demonstran dengan polisi anti huru-hara, sangat mengesankan dan realistis. Yang lain semisal, pandangan dia tentang peran perempuan di belakang laki-laki. Pokoknya luar biasa, kawan. Sehingga tak jarang tiap kali majalah ini datang di rumah, tak ada kolom lain yang saya prioritaskan selain kolom milik beliau.
Mungkin masih banyak penulis yang juga mampu menjadi inspirator bagi pembacanya. Namun, saya mengakui masih terbatas dalam referensi. Tentu tak semua media mampu saya konsumsi. Oleh karena itu, ada yang mau memberi referensi penulis yang inspiratif? Silakan… Mangga… Tafaddhol…
vote for Gede Prama! 😀
kang abik
Andrea Hirata amat kuat di Laskar Pelangi, tapi agak menurun di seri-seri selanjutnya. Moga bisa jadi masukan buat tetralogi yang terakhir…
cell phone lookup by name I was just searching for this bdekfdcggcbd